Program Mutu Rumah Sakit
1.Kepatuhan Kebersihan Tangan
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kepatuhan kebersihan tangan pada Januari sampai dengan September rata – rata 74,21% belum mencapai standar nasional yaitu ≥85%. Persentase di bulan Januari 71,66%, mengalami peningkatan pada bulan Februari sampai Mei sebesar 75,80%, kemudian turun kembali pada bulan Juni – Juli sebesar 74,98%, lalu meningkat lagi pada bulan Agustus – September sebesar 75,73%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kepatuhan cuci tangan petugas rumah sakit belum cukup baik diperlukannya monitoring dan reedukasi pentingnya cuci tangan agar kesadaran petugas dalam kepatuhan cuci tangan perlu di tingkatkan agar meningkatkan capaian di bulan-bulan selanjutnya.
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Analisa:
Pencapaian indikator nasional mutu tentang kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada Januari – September 2023 rata-rata 89,48% belum mencapai standar nasional yaitu 100%. Pada bulan januari sebesar 86,07% pada bulan februari mengalami kenaikan sampain bulan April sebesar 91,27% kemudian mengalami penurunan pada bulan Mei sampai Juni sebesar 89,80, lalu Kembali mengalami peningkatan pada bulan Juni – September 2023 sebesar 93,05%. Pencapaian ini menunjukan bakwa tidak semua petugas patuh menggunakan APD. Reedukasi pentingnya APD dan indikasi pemakaian APD pada petugas perlu dilakukan kembali.
3.Kepatuhan Identifikasi Pasien
Analisa:
Pencapaian indikator nasional mutu kepatuhan identifikasi pasien pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 99,82% belum mencapai standar 100%. pada Grafik di atas menunjukkan bahwa belum semua petugas diunit terkait melakukan identifikasi pasien dengan baik. Pada bulan Januari sampai sudah mencapai standar namum mengalami penurunan pada bulan februari dan mengalami kenaikan kembali pada bulan Maret sampai September sebesar 100%. Diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian kepatuhan identifikasi pasien seperti reedukasi dan monitoring tentang kepatuhan identifikasi pasien.
4.Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi (≤30 menit)
Analisa:
Pencapaian indikator nasional mutu rumah sakit tentang Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi (≤30 menit) pada Januari – September 2023 rata-rata 100% sudah mencapai standar nasional yaitu ≥80%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa mutu dan keselamatan pasien khususnya pasien kebidanan dengan kegawat daruratan mengenai waktu tanggap operasi seks sesarea emergensi (≤30 menit) sudah berjalan dengan baik Hasil capaian ini harus dipertahankan dibulan selanjutnya.
5.Waktu Tunggu Rawat Jalan
Analisa:
Pencapaian indikator nasional mutu waktu tunggu rawat jalan pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 67,41%, belum mencapai standar ≥80%. Persentase waktu tunggu rawat jalan mengalami penaikan dan penurunan. Capaian ini menunjukkan bahwa rata-rata pasien rawat jalan masih menunggu >60 menit sejak bertemu dengan petugas pendaftaran hingga dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Belum tercapainya standar tersebut dikarenakan jadwal dokter spesialis yg praktek dibeberapa instansi dan kurangnya dokter spesialis yang menetap.
6.Penundaan Operasi Elektif
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional penundaan operasi elektif pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 0,16%, sudah memenuhi standar nasional yaitu ≤5%. Tidak adanya penundaan operasi elektif kecuali pada bulan mei sebesar 0,99%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa penundaan operasi elektif di Rumah Sakit masih memenuhi standar nasional walaupun pada bulan mei ada pasien yang tertunda namun masih dalam batas memenuhi standar nasional. Hasil capaian ini perlu dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya.
7.Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kepatuhan visite dokter spesialis pada Januari sampai dengan September 2023 tampak fluktuatif, rata-rata 82,75%, sudah mencapai standar ≥80%. Rerata persentase kepatuhan visite dokter spesialis pada bulan Januari adalah 89,73%, bulan Februari menurun menjadi 80,26%, bulan maret mengalami peningkatan sebesar 91,29% kemudian menurun lagi pada bulan april sampai dengan Juli sebesar 80,09%. Kemudian naik di bulan Agustus 2023 dan kembali turun di bulan September 2023 Sebagian besar dokter spesialis di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu bukan merupakan dokter full timer dengan jadwal poli di siang atau sore hari, sehingga tidak bisa memenuhi kriteria jam visit menurut kementerian kesehatan.
8.Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
Analisa:
Pencapaian indikator nasional mutu waktu lapor hasil kritis laboratorium <30 menit pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 100%, memenuhi standar nasional yaitu 100%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa para petugas di unit laboratorium sudah memahami pentingnya pelaporan hasil kritis laboratorium kepada petugas medis yang berkaitan. Hasil capaian ini harus terus dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya.
9.Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional RS Provider BPJS
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kepatuhan penggunaan formularium nasional pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 94,53%, sudah memenuhi standar nasional yaitu 80%. Pada bulan Januari mengalami kenaikan sampai dengan maret, kemudian mengalami penurunan dari bulan april sampai bulan juni. Bulan Juli sampai September kembali mengalami kenaikan Ini menandakan semua resep sesuai dengan obat- obatan formularium nasional, Pencapaian ini menunjukkan bahwa para dokter di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu memiliki kepatuhan yang tinggi dalam meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium Nasional. Hasil capaian ini harus terus dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya
10.Kepatuhan terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)
Analisa:
Pencapaian kepatuhan dokter spesialis terhadap alur klinis/clinical pathway Hipertensi, Diabetes Mellitus, Tuberkulosis paru, Pre-eclampsia dan Ketuban Pecah Dini pada bulan Januari – September 2023 rata- rata 100% , telah memenuhi standar nasional yaitu 80%. Diagnosa Pencapaian ini menunjukkan bahwa dokter spesialis memiliki kepatuhan yang tinggi dalam menjalankan PPK. Hasil capaian ini harus terus dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya.
11.Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Jatuh pada Pasien Rawat Inap
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat jatuh pada Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 98,92%, belum memenuhi standar nasional yaitu 100%. Kepatuhan di bulan Januari adalah 97,85 kemudian mengalami kenaikan dari bulan februari sampai Mei, kemudian fluktuatif pada bulan Juni sampai dengan September. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat jatuh petugas rumah sakit belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat disebabkan karena sosialisasi kepada para petugas yang kurang maksimal. Diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat jatuh supaya dapat mencapai standar pada bulan-bulan berikutnya, yatu dengan reedukasi ulang ke masing-masing unit pelayanan.
12.Kecepatan Respons terhadap Komplain
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kecepatan respon terhadap komplain pada bulan Januari sampai dengan September 2023 rata-rata 100% , telah memenuhi standar nasional yaitu ≥80%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa keluhan yang masuk direspon dalam waktu sesuai kriteria. Hasil capaian ini harus terus dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya.
13.Kepuasan Pasien
Analisa:
Pencapaian indikator mutu wajib nasional kepuasan pasien dan keluarga rawat jalan dan rawat inap diperoleh rata-rata data bulan Januari sebesar 94,38% dan pada bulan Juni sebesar 92,53% hasil ini telah memenuhi standar nasional yaitu ≥76,61%. Sesuai dengan profil indikator yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, periode pengumpulan, analisis dan pelaporan indikator Kepuasan Pasien adalah tiap semester, sehingga persentase capaian selanjutnya akan ditampilkan di bulan Desember 2022. Pencapaian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dan keluarga puas terhadap pelayanan di RS Muhammadiyah Siti Aminah. Hasil capaian ini harus terus dipertahankan di bulan-bulan selanjutnya.
.